We all know, kalau mengajak orang untuk berbuat baik, itu susah sekali, lebih susah daripada mengajak orang berbuat jahat *ups*. Apalagi, untuk mengajak orang untuk lebih peduli pada masalah krisis iklim, padahal masalah ini sudah ada di depan mata dan dampaknya sudah sangat terasa!
Gimana ya caranya untuk mengajak orang lebih peduli terhadap isu iklim?
I am not the expert, but I will share some tips to get you on board
1. Temukan satu alasan yang kuat tentang krisis iklim
Pertama, kita harus menemukan alasan yang sangat kuat mengapa kita perlu ‘repot’ mengajak orang lain untuk lebih peduli terhadap permasalahan ini. Dengan alasan dan landasan yang kuat, kita memiliki kekuatan untuk bicara tentang masalah ini sekarang.
Misalnya, salah satu alasan mengapa aku mulai membuat Sustaination adalah karena aku, sebagai seorang Ibu, merasa memiliki kewajiban untuk menjaga masa depan bumi ini untuk anakku. Rasanya tidak adil kalau anakku harus tumbuh dengan kondisi bumi yang sangat rusak
— If I have children maybe they will spend that day with me. Maybe they will ask me about you. Maybe they will ask why you didn’t do anything while there still was time to act.
You say you love your children above all else, and yet you are stealing their future in front of their very eyes —
Greta thunberg – UN Climate Change COP24
2. Share your Values, not the Facts
Dr. Hayhoe, ilmuwan dengan kepakaran iklim dari Texas Tech University mengatakan bahwa meyakinkan orang untuk lebih peduli kepada masalah krisis iklim lebih efektif dengan cara membagikan nilai-nilai yang kita percaya daripada membagikan data-data dari para ilmuwan.
Apa itu nilai-nilai yang kita percaya? Misalnya, melalui Agama. Jika kamu seorang muslim, kamu bisa membagikan nilai-nilai berkaitan dengan lingkungan yang tertulis di Al-Quran.
“Makan dan minumlah rezki (yang diberikan) Allah, dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan”.
QS. Al-Baqarah [2]:60
“Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan disebabkan karena perbuatan tangan (maksiat)[1] manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”
QS Ar Ruum:41
Selain membagikan nilai-nilai agama, kita juga bisa mecoba membagikan nilai-nilai lain yang kita percaya akan membawa ke arah kebaikan.
3. Mulai dari diri sendiri, lead by example
Fokus untuk mulai memperbaiki diri sendiri. Kita bisa mulai lebih peduli dengan permasalahan krisis iklim dengan banyak membaca dan stay update dengan berita-berita terbaru terkait dengan hal itu. Tentunya, kita juga mulai berlalih menjalani gaya hidup yang lebih ramah lingkungan dan rendah karbon.
Dengan memulai dari diri sendiri, harapannya kita bisa menyampaikan dengan lebih baik apa yang kita alami dan rasakan, karena toh kita sendiri yang menjalani, bukan?
Apa jadinya kalau kita mengajak orang untuk melakukan sesuatu padahal kita sendiri belum mencobanya?
4. Kenali Lawan Bicaramu saat Membahas Krisis Iklim
Mengenal lawan bicara merupakan satu hal yang penting sebelum kita mulai Bicara Tentang Krisis Iklim. Tidak ada satu cara yang dapat cocok digunakan untuk semua orang. Cara bicara tentang masalah ini ke orang tua tentu berbeda dengan cara bicara ke adik kita. Begitu juga cara bicara kita ke teman kita yang bekerja di Bank, dengan teman kita yang merupakan pekerja seni.
Sebelum kita mulai Bicara tentang masalah krisis ini, sebaiknya kita mengenal siapa lawan bicara kita untuk kemudian menentukan kemana arah pembicaraan ini bisa lebih dinikmati oleh kedua belah pihak. Bisa jadi, Bicara Iklim kita mulai dengan menonton film pendek di youtube, ya kan?
4. Build the connection
Tidak semua orang peduli dengan permasalahan lingkungan, tidak semua orang peduli dengan nilai-nilai agama, dan tidak semua orang peduli dengan kesehatan. Tapi, masing-masing orang memilki kepedulian dan ketertarikan terhadap ‘sesuatu’.
Kenali lawan bicaramu, ketahui apa yang menjadi ketertarikan dan yang membuatnya peduli, entah itu isu tentang hewan terlantar, anak, polusi, krisis ekonomi, bencana, agama dll, tugas kita adalah membangun narasi yang baik untuk menghubungkan apa yang disukai oleh lawan bicara kita dengan isu permasalahan iklim.
Dengan begini, diharapkan lawan bicara kita bisa lebih menikmati pembicaraan tentang iklim karena lawan bicara kita merasa lebih ‘relateable’ dengan ‘dunia’ mereka.
5. Bicara di depan publik tentang krisis iklim
Jika ada kesempatan untuk bicara dihadapan banyak orang atau di depan umum, jangan ragu dan jangan sia-siakan kesempatan ini untuk mulai Bicara Tentang Krisis Iklim! Misalnya, kalau kamu guru atau kepala sekolah, artis, influencer, model dll, dan punya kesempatan untuk berdiri di atas panggung dengan mikrofon atau diliput oleh media nasional/internasional jangan ragu untuk selipkan beberapa pesan tersirat tentang isu-isu iklim ya!
6. Fokus pada Manfaat bukan Ancaman
Kita semua tahu bahwa permasalahan krisis iklim memberikan dampak negatif terhadap bumi dan hidup manusia di masa depan. Namun, jika kita terlalu fokus dengan dampak negatif yang ditimbulkan akibat iklim tanpa memberikan solusi, ini akan menjadi hal yang sia-sia dan tentu saja tidak menyenangkan bagi lawan bicara kita.
Bagaimana kalau kita fokus kepada manfaat yang kita peroleh jika kita memerangi krisis iklim?
Sebuah penelitian melakukan survey terhadap 6000 orang di 24 negara berbeda di tahun 2015 menyatakan bahwa membicarakan dan menekankan manfaat yang kita peroleh jika kita memerangi iklim lebih efektif dan memotivasi orang-orang untuk bertindak!
Misalnya dengan menyampaikan bahwa jika kita memerangi iklim, maka perekonomian global dan Indonesia akan semakin bertumbuh. Jika kita memerangi krisis iklim, maka badan kita menjadi lebih sehat, alam menjadi indah, dan lain sebagainya.
It’s all about the mindset!
7. Stay Chill but also Persistent
Tetap santai, ga perlu ‘ngoyo’ atau ngotot. Jangan sampai pembicaraan tentang krisis iklim ini malah berakhir menjadi pertikaian atau bahkan permusuhan! Kuncinya adalah tetap santai, ga perlu baper kalau ga berhasil hari ini. Coba lagi besok!
stay chill, but persistent, santai tapi jangan gampang menyerah!
Tidak ada satu cara yang paling benar untuk menyampaikan permasalahan iklim. Caraku adalah dengan menuliskan buku dan artikel ini dengan harapan, teman-teman pembaca dapat meneruskan #BicaraTentangKrisisIklim kepada teman dan keluarga kalian. Menurut kalian, apa lagi cara yang bisa digunakan untuk membuat orang lebih peduli dengan isu krisis iklim?
Hallo.
Apakah Sustaination terbuka untuk sharing knowledge di pelatihan internal kami mengenai isu sustainability?
Saya Meydi dari Giti Learning Institute, bisa dikontak di 08561788971. Kalau memungkinkan, saya boleh minta waktu bertemu untuk share apa yang ingin kami lakukan? Terima kasih.