Sebelumnya kita telah membahas tentang seluk-beluk jejak karbon, dan bagaimana nilai jejak karbon atau carbon footprint berpengaruh terhadap kenaikan suhu bumi dan perubahan iklim.
Semakin tingginya jejak karbon yang kita hasilkan, semakin pula dampak negatif yang kita berikan terhadap bumi kita,terutama naiknya suhu bumi. Apa sajakah dampak jejak karbon yang menaikkan suhu bumi semakin tinggi?
1. Kekeringan dan Berkurangnya sumber air bersih
Jejak karbon yang semakin tinggi berpotensi membuat suhu bumi semakin meningkat yang berakibat pada perubahan iklim. Environmental Protection Agency (EPA) memprediksi bahwa perubahan iklim akan menyebabkan berkurangnya sumber air bersih. Hal ini disebabkan oleh kekeringan dan naiknya permukaan air laut.
2. Mencairnya Es di Kutub
Kenaikan suhu bumi akan membuat bumi semakin memanas. Hal ini menyebabkan berkurangnya lapisan es di kutub. UNDP PBB menyebutkan bahwa lapisan es di laut Artik telah berkurang sejak tahun 1979, dengan kecepatan sebesar 1.07 juta km2 setiap dekade. Baca laporan lengkap tentang pengurangan lapisan es dari EPA disini. Es di kutub yang mencair menyebabkan kenaikan permukaan air laut. UNPD PBB menyatakan bahwa dari tahun 1901 hingga 2010, kenaikan permukaan air laut dunia bertambah hingga 19 cm. Baca juga laporan lengkap tentang kenaikan permukaan air laut dari EPA disini.
3. Cuaca Ekstrim dan Bencana Alam
Kenaikan suhu bumi juga mengakibatkan badai tropis (siklon) dan berbagai bencana alam seperti banjir, dan kekeringan. UNPD PBB menyatakan bahwa sejak tahun 1970, jumah bencana alam dunia telah bertambah sebanyak 4 kali lipat yaitu sebanya 400 bencana alam setiap tahun. Baca juga bagaimana Perubahan Iklim memperparah badai tropis disini.
4. Perubahan Produksi Rantai Makanan
Perubahan cuaca beraikbat pada industri pertanian dan sumber makanan manusia. Emisi karbon yang semakin tinggi menyebabkan kenaikan suhu bumi dan cuaca yang tidak menentu dan berakibat pada berubahnya kondisi iklim untuk menanam beberapa tanaman pangan di banyak tempat di dunia. Misalnya, suatu daerah yang semula memproduksi tomat, karena iklim yang berubah semakin panas, daerah tersebut tidak bisa lagi memproduksi tomat. Perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi karbon juga memaksa hewan-hewan berpindah.
5. Kesehatan dan Penyebaran Penyakit
Kenaikan suhu bumi menyebabkan bergesernya wilayah tropis yang semakin luas. Pergeseran wilayah tropis ini menyebabkan penyebaran berbagai penyakit tropis ke wilayah sub-tropis dan berbagai daerah pegunungan yang sebelumnya tidak memiliki penyakit tropis. Misalnya penyakit Malaria yang berpotensi terdapat di Inggris dikarenakan Perubahan Iklim.
6. Perubahan dan Kerusakan Ekosistem Laut
Penelitian menunjukkan bahwa Laut dapat menyerap emisi gas CO2 yang dihasilkan oleh Bumi dan Manusia hingga 40%. Semakin tinggi kadar CO2 yang diserap oleh Laut, akan menyebabkan kondisi Laut menjadi semakin asam. Data dari EPA menyebutkan bahwa kadar keasaman Laut kita semakin tinggi. Suhu laut yang semakin tinggi dan keadaan laut yang semakin asam akan merusak terumbu karang menjadi keadaan yang biasa kita sebut dengan coral bleaching. Terumbu karang merupakan elemen penting bagi ekosistem laut. Itu berperan sebagai shelter atau sarang ikan-ikan kecil dan plankton yang dibutuhkan dalam rantai makanan. Jika ada yang rusak akan mengakibatkan terganggunya rantai makanan yang ada di ekosistem.
Jadi sudah tahu kan, kenapa kita harus mengurangi jejak karbon kita? Yuk mulai sekarang kita lebih sadar dalam beraktivitas dan mengambil keputusan. Karena setiap kegiatan dan konsumsi kita akan berdampak terhadap bumi kita.
Baca Juga:
- Apa yang Kamu Perlu Tahu tentang Jejak Karbon
- Menghitung Jejak Karbon dalam Satu Hari
- 6 Tips Mengurangi Emisi Karbon dalam Aktivitasmu
Yuk kita mulai kurangi dampak dan jejak karbon dari aktivitas kita, dimulai dari hal sederhana, dimulai dari diri sendiri, misalnya bawa kantong belanja sendiri dan juga botol minum kemana pun kita pergi!
Pingback: Apa yang Kamu perlu Tahu tentang Jejak Karbon - Sustaination