Pernahkah terpikir oleh kamu kalau urusan dapur dibawah sana bisa membahayakan lingkungan kita? pernahkah terpikir untuk stop menggunakan pembalut sekali pakai? Berikut 3 alasan mengapa kita harus berhenti menggunakan pembalut sekali pakai
1. Stop Menggunakan Pembalut Sekali Pakai Untuk Tubuh dan Kesehatan kita
Rumor beredar kalau pembalut yang kita pakai mengandung bahan-bahan kimia berbahaya. Ternyata itu bukan hanya sekedar rumor. Pembalut sekali pakai tidak terbuat dari 100% katun melainkan dari cellulose gel dan plastik sehingga mengandung berbagai macam bahan kimia seperti:
- zat klorin yang digunakan pada proses bleaching
- zat dioxin yang terdapat di dalam sythetic fiber yang digunakan untuk menyerap darah menstruasi serta digunakan dalam proses bleaching
- Phthalates yang digunakan untuk menghasilkan pembalut yang halus
- Pestisida dan herbisida seperti furan yang terdapat di dalam katun
- Zat kimia lain yang tidak tercantum di dalam kemasan pembalut seperti gambar di bawah ini
Bagian kewanitaan kita adalah bagian yang sangat sensitif dengan kulit yang highly permeable! Zat-zat kimia beracun yang ada di dalam pembalut sangat mudah masuk ke dalam tubuh dan darah kita sehingga dapat membahayakan kesehatan kita. WHO menyatakan zat-zat beracun seperti dioxin bisa menyebabkan berbagai jenis penyakit seperti kanker (ovarian and cervical cancer), thyroid malfunction, infertility dan masalah imun [1].
2. Stop Menggunakan Pembalut Sekali Pakai Untuk Lingkungan dan Bumi kita
Rata-rata setiap wanita menggunakan lebih dari 16.000 pembalut/tampon/pantyliners selama hidupnya. Itu artinya, terdapat lebih dari 45 juta produk wanita digunakan dan dibuang setiap tahun! Di Indonesia sendiri, sampah pembalut ternyata dapat mencapai 26 ton setiap hari. Banyak ya? Bahkan di Indonesia juga masih banyak yang membuang sampah pembalut ke sungai dan berakhir ke laut! Sampah pembalut ini sangat berbahaya bagi ekosistem dan hewan-hewan di laut kita.
Pembalut yang kita gunakan sehari-hari itu ternyata menjadi salah satu penyumbang sampah terbesar di Indonesia yang tidak bisa di daur ulang dan membahayakan lingkungan karena mengandung bahan-bahan berbahaya. Pembalut konvensional merupakan salah satu benda yang di produksi in the most unsustainable way and they will end up in the most unsustainable way too – yup, landfill alias Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Selain itu, plastik yang digunakan pada pembalut dan tampon memerlukan waktu 200-800 tahun untuk terdegradasi. Sebagai gambaran, botol plastik sendiri saja memerlukan waktu sekitar 70-450 tahun untuk terdegradasi! Woaaah, jadi pembalut yang kita gunakan memerlukan waktu lebih lama untuk terdegradasi di landfill.
Hal ini diperburuk dengan kenyataan bahwa satu pembalut itu ekuivalen dengan 4 buah single-use plastic bag! Artinya, Seorang wanita yang menggunakan pembalut sama dengan membuang tas plastik sebanyak 40.000 – 60.000 tas plastik selama hidupnya (hanya karena menggunakan pembalut konvensional!).
3. For your piggy-bank
Last but not least, for your savings! Kebayang ngga kalau kita bisa beralih ke opsi lain yang lebih baik untuk tubuh kita, lebih ramah lingkungan dan pastinya lebih ramah di kantong?
Alternatif disposable menstruation pads
Reusable mensrtual pads adalah alternatif pengganti pembalut sekali pakai yang terbuat darikain katun, microfleece, dan microfiber yang bisa dipakai berulang-ulang kali.
Jadi setelah dipakai, bisa kita cuci dan keringkan untuk kemudian kita pakai kembali when “the time” comes. Reusable menstrual pads ini bisa dipakai hingga 7 tahun, bergantung pada cara perawatan kita. It’s more cost effective than the disposable pads, karena 1 reusable pad ekuivalen dengan penggunaan 100 disposable pad.
Menstrual cup adalah pengganti pembalut yang eco-friendly. Terbuat dari silikon yang lembut. Cara pemakaian menstrual cup ini sama dengan tampon, yaitu dengan memasukkannya ke dalam Vagina kita. Cup ini sifatnya tidak menyerap melainkan menampung darah menstruasi kita. Rata-rata merek menstrual cup terkenal menyatakan kalau 1 menstrual cup bisa bertahan hingga 10 tahun. Jadi kita bisa mengalihkan atau menyimpan uang yang biasa kita gunakan untuk membeli pembalut selama 10 tahun.
Apakah darah menstruasi tidak bau? Nope! that’s actually a misconception about the menstruation cycle. Jadi, bau tidak sedap saat kita haid itu ternyata berasal dari pembalut konvensional yang menghalangi jalannya udara ke area kewanitaan kita sehingga menyebabkan zat kimia beracun yang ada di dalam pembalut bercampur bersama darah menstruasi dan menyebabkan bau yang tidak sedap.
Perbandingan Pembalut, Menstrual Pad, dan Menstrual Cup
Berikut perbandingan potensi iritasi, dampak lingkungan, daya serap, jumlah hingga biaya yang dibutuhkan antara pembalut sekali pakai, pembalut kain dan juga menstrual cup.
Jadi gimana? Sudah tertarik belum untuk beralih ke menstruasi yang lebih ramah untuk badan, lingkungan dan dompet? Temukan ragam pilihan produk menstruasi sehat disini.
#mensrtualcup#pembalut#easyswap#penggantipembalut#bahayapembalut
Pingback: FAQ Beralih ke Menstrual Pad - Sustaination
Pingback: Pengalaman pertama menggunakan Organicup Menstrual Cup - Sustaination