“Ratusan kilometer dari tempatmu membaca artikel ini, ribuan anak mempertaruhkan nyawa mereka. Di pertambangan MICA untuk membuatmu terlihat cantik!”
Manusia telah belajar mempercantik dirinya sejak abad ke-14. Bedanya, manusia pada zaman itu mempercantik dirinya dengan bahan alami. Bahan yang tidak membuat anak-anak bekerja di bawah kondisi berbahasa degan resiko keselamatan di tempat kerja yang rendah. Belum lagi persoaalan anak dibawah umur dan juga upah rendah yang tidak wajar melalui tambang Mica.
Apa itu MICA?
Mica adalah mineral tambang yang memberikan efek mengkilap (sparkling) dan bersinar (glowing) pada cat dan bahkan di kosmetik kita. Seperti lipstik, pewarna kuku, eyeshadow, blush on atau pewarna pipi, bedak, alas bedak, highlighter dan berbagai produk riasan wajah lainnya.
Perusahaan-perusahaan kosmetik besar seperti L’oreal, Unilever, Estee Lauder dan suplier seperti Merck menggunakanNYA dalam produk-produknya.
Nama pada Kemasan
Mica dapat ditemukan di dalam daftar komposisi bahan (ingredients) dengan nama ‘Mica’, ‘pottassium aluminium silicate’, atau ‘CI 77019’ di bagian belakang kemasan produk.
Mica dan Buruh Anak
Mica kebanyakan ditambang di India, China, Amerika, dan Eropa. Tambangnya terbesar terletak di India, yaitu terletak di provinsi Jharkhand dan Bihar dimana 90% tambang di dua provinsi ini dilakukan secara ilegal. Laporan dari Terres Des Hommes menunjukkan bahwa 25% produksi mineral tambang ini diambil dari dua provinsi ini secara ilegal yang melibatkan setidaknya 22.000 buruh anak di India (1).
Kebanyakan anak-anak bekerja bersama orang tuanya di area tambang, tetapi, beberapa anak dipaksa bekerja bahkan diculik untuk menjadi buruh tambang. Jakub Sobik dari Anti-Slavery Internasional menyatakan bahwa kemiskinan di area sekitar tambang menjadi pemicu utama. Mengapa warga di sekitar area tambang, termasuk anak-anak terpaksa melakukan pekerjaan penambangan ilegal yang beresiko tinggi untuk menyambung hidup.
Penambangan mineral ini di India bisa dilakukan secara ilegal oleh anak-anak dari usia 4-5 tahun! Hal ini dikarenakan tangan mereka ‘cukup kecil’ untuk mengambil mica di dalam liang-liang gua tambang. Yang mana hal ini sangat berbahaya dengan nyawa taruhannya!
Investigasi yang dilakukan oleh Reuters di tahun 2016 melaporkan 7 anak-anak meninggal di tempat penambangan mica dalam waktu hanya 2 bulan (2)
Nyawa Taruhannya
Perusahaan yang mempekerjakan anak-anak di area penambangan mica bekerja secara ilegal beroperasi diluar radar. Hal ini menyebabkan mereka tidak mematuhi aturan atau standar keselamatan bekerja di area penambangan.
Anak-anak terpaksa bekerja dengan peralatan yang berbahaya seperti palu, membawa beban yang berat, di dalam lubang tambang yang juga tidak dilengkapi dengan dinding pelindung. Alhasil, tambang yang ambruk pun menjadi hal yang sering terjadi di area penambangan ilegal di India.
Tidak hanya itu, saat bekerja, anak-anak menghirup udara yang mengandung partikel halus yang dapat mengakibatkan gangguan pernafasan seperti asma hingga tuberculosis.
Dengan resiko kerja yang sangat tinggi, anak-anak hanya mendapatkan upah sekitar 0.7 USD atau sekitar 10.000 rupiah saja (3).
Dampak MICA Pada Tubuh
Menuru Safecosmetics, para pekerja dan penambang mica yang bekerja tahunan dan terpapar dalam waktu yang lama mangalami masalah pernafasan. Mineral seperti titanium dioxide, zinc oxide berukuran nanoparticle, sehingga sangat kecil dan dapat masuk ke dalam tubuh dan juga paru-paru saat kita bernafas. Dalam jangka panjang, mineral tambang yang terhirup dan masuk ke paru-paru dapat menyebabkan batul-batuk, sesak nafas, hingga penurunan berat badan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui dampaknya terhadap tubuh dalam jangka panjang.
Dampak Pada Lingkungan
Mica merupakan bahan mineral tambang yang tidak dapat diperbaharui. Seperti mineral tambang yang tidak dapat diperbaharui lainnya, mineral ini juga meninggalkan lubang tambang yang sering kali dibiarkan. Proses penambangan dan distribusinya hingga sampai ke tangan kita melalui proses yang panjang. Sehingga membutuhkan energi yang tinggi dan menghasilkan emisi karbon yang juga tidak sedikit.
Solusinya?
Beralih ke produk-produk kosmetik natural yang menggunakan material alami dari tumbuhan, cruelty free, dan dibuat oleh para produsen lokal. Seperti inisiatif #BluebeautyID dari Sustaination dan produsen lokal. Beli disini.
please dont stop doing this. because we need someone to influence other that world problems isnt a joke anymore. keep going!