Apa yang ada di benak kalian ketika mendengar gaya hidup minim sampah atau zero waste? Ada banyak cara untuk menjawab pertanyaan apa yang disebut dengan gaya hidup nol sampah. Jawaban paling sederhana mengenai gaya hidup nol sampah adalah gaya hidup dengan meminimalisasi sampah yang terbuang ke landfill (Tempat Pembuangan Akhir – TPA) atau ke insinerator dengan cara:
- Menolak (Refuse) barang yang tidak kita perlukan
- Mengurangi (Reduce) barang yang kita perlukan atau bisa dikenal dengan istilah decluttering
- Menggunakan kembali (Reuse/Rerpurpose) barang yang sudah terbeli atau sudah kita miliki
- Mendaur ulang (Recycle) barang yang tidak bisa kita tolak dan kita gunakan kembali
- Mengompos (ROT) sampah lainnya (sampah organik)
Mengapa Zero Waste Lifestyle?
Lebih lanjut gaya hidup nol sampah, atau zero waste lifestyle bukan hanya sekedar hidup dengan mengurangi jumlah sampah yang terbuang ke TPA, tetapi juga mendobrak dan mendefinisikan kembali sistem perekonomian yang ada saat ini. Saat ini kita hidup di dalam sistem perekonomian yang bergerak secara satu arah atau biasa disebut dengan linear economy dimana produk – produk yang ada saat ini memiliki batas akhir pemakaian sehingga kita sebagai konsumen ‘dipaksa’ untuk membelinya kembali.
Di dalam tatanan linear economy, kita mengambil sumber daya dari bumi (tanpa menggantinya), untuk kemudian kita pakai dan pada akhirnya kita buang ke TPA. Linear economy menciptakan keadaan ekonomi yang tidak ramah lingkungan dan unsustainable. Harga barang meningkat seiring dengan semakin jarangnya bahan baku material produksi dan eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan menyebabkan kerusakan lingkungan yang menjadi masalah untuk bumi dan anak-cucu kita di masa depan.
Tujuan dari zero waste lifestyle adalah untuk mendorong peralihan dari linear economy menjadi circular economy dimana kita menghindari penggunaan sumber daya alam yang terbatas dan menghapus limbah dan polusi dari tatanan sosial secara menyeluruh. Dalam circular economy kita menciptakan sistem dimana penggunaan sumber daya alam dapat di kembalikan ke dalam sistem. Lihat diagram dari Ellen MacArthur Foundation untuk lebih jelas mengenai circular economy.
Pilihan di Tangan Kita!
Pada akhirnya, kita sebagai konsumen menjadi penentu kemana arah gerakan perekonomian dunia. Kita bisa memilih untuk menjadi lebih bijak dalam membeli barang yang habis terpakai sehingga mendorong perubahan dari linear economy menjadi circular economy.
Dalam keberjalanannya, tidak ada yang sempurna dalam gaya hidup bebas sampah. Jangan jadi alasan ketidaksempurnaan ini untuk tidak memulai. Kita harus memulainya di satu titik demi masa depan bumi dan anak-cucu kita nanti. Jangan lupa, tidak semua orang memiliki pikiran yang sama mengenai hidup bebas sampah. Always be nice towards others. Hormati keputusan orang-orang di sekitarmu. Tidak perlu merasa aneh karena kamu tidak menggunakan plastik, dan juga kamu tidak perlu merasa bersalah karena penggunaan plastik orang lain. Let’s slowly go through this journey together. Because eveyrbody has its own pace. Terima kasih sudah membaca, we do hope you enjoy this article! Yuk mulai dari kita, sekarang, untuk nanti!
Cari tahu berbagai alasan kenapa kita harus mengurangi sampah disini.
#zerowaste #nirlimbah #whatiszerowaste #indonesiabebassampah #sustainableliving