Diantara sekian banyak istilah dalam kampanye peduli lingkungan, Recycle pasti termasuk salah satu di antaranya. Bersama dengan istilah lain, Reuse, Recovery dan Reduce, yang kemudian disingkat dengan 4R. Tapi, apa itu Recycle sebenarnya? Ada yang mengartikan dengan daur ulang. Lalu bagaimana juga dengan istilah Upcycle? Tidak perlu bingung, kamu akan menemukan jawabannya melalui artikel ini jadi simak terus ya!
Apa itu Recycle?
Jika Kamu bertanya apa itu Recycle, maka jawabannya adalah daur ulang, proses untuk menghancurkan barang yang sudah tidak digunakan, untuk kemudian diolah lagi menjadi sesuatu yang baru dan memiliki manfaat, sehingga bisa kembali digunakan. Sebagian menganggap bahwa daur ulang atau Recycle adalah cara utama untuk menyelamatkan lingkungan dari tumpukan sampah. Padahal sebenarnya ini adalah langkah ketiga yang baru dilakukan, ketika Reduce dan Reuse sudah tidak lagi efektif. Sehingga sebenarnya dalam upaya pengelolaan sebisa mungkin untuk menggunakan Reduce atau Reuse terlebih dulu.
Perbedaan Recycle dengan Upcycle
Nah, ada istilah baru lagi, yaitu Upcycle. Dimana orang-orang cukup banyak yang salah mengira Upcycle sebagai Recycle, ataupun sebaliknya. Sebagian lain bahkan menganggap bahwa Upcycle adalah istilah lain dari Recycle, yang memiliki makna sama, yaitu daur ulang. Padahal keduanya adalah dua istilah yang memiliki makna berbeda lho!
Upcycle memang sekilas mirip dengan Recycle, dimana barang-barang yang sudah tidak digunakan, kemudian diolah lagi menjadi barang lain yang berguna. Namun bedanya, jika di dalam proses Recycle, bentuk barang asli dihancurkan, hingga kemudian dibentuk lagi menjadi barang baru. Sedangkan untuk Upcycle, adalah proses daur ulang yang mengubah barang itu menjadi menjadi barang dengan kemanfaatan baru tanpa menghilangkan bentuk asli barang. Melainkan tidak melewati tahapan penghancuran atau peleburan.
Supaya lebih mudah, pahami contoh berikut ini:
- Recycle : Botol kaca dihancurkan menjadi pecahan-pecahan kecil, kemudian diolah melalui pabrik untuk dilelehkan sehingga menjadi material kaca daur ulang yang bisa dicetak kembali sesuai keinginan.
- Upcycle : Celana jeans bekas, dipotong sebagian kemudian dijahit kembali menjadi tas
Lalu, Apa yang Perlu Dilakukan dengan Daur Ulang?
Tentu saja, hal yang lebih penting daripada sekadar sederet pengertian di atas adalah aksi nyata. Karena hanya aksi nyata yang akan benar-benar memberikan perubahan untuk lingkungan kita. Nah, inilah beberapa hal yang bisa Kamu lakukan:
Mencegah Barang yang Sulit Diproses Daur Ulang
Perlu dipahami bahwa ada beberapa jenis barang yang sangat sulit atau bahkan benar-benar tidak bisa didaur ulang. Padahal Recycle sudah menjadi langkah terakhir dalam pengolahan sampah. Jika ada barang yang tidak bisa didaur ulang, artinya ia hanya akan teronggok menumpuk menjadi sampah.
Jadi alangkah lebih baiknya jika Kamu hindari membeli barang-barang yang sulit dan tidak bisa didaur ulang, antara lain: bungkus kemasan plastik dengan banyak layer seperti kemasan saset, sabun refill, dan sebagainya, kertas kado mengkilap, selotip, sticky note, selotip, dan seterusnya.
Melakukan Upcycle dari Rumah
Seandainya memang sudah berusaha untuk tidak membeli namun tetap ada sisa buangan sampah, maka Kamu bisa melakukan Upcycle dari rumah. Pilih cara yang masih realistis untuk dilakukan. Misalkan seperti menjahit kembali pakaian yang rusak menjadi barang baru, entah itu sarung bantal, tote bag, atau sejenisnya.
Selain melatih kreativitas dalam mengolah kembali barang-barang bekas, Kamu pun bisa mendapatkan manfaat dari barang-barang yang Kamu buat sendiri. Salah satunya kamu bisa mengikuti upcycle dari kenamaan tanah air @dianarikasari, melalui laman instagramnya Diana sering membagikan ceritanya melakukan upcycle.
Mengirim Sampah untuk Daur Ulang
Lalu bagaimana kalau tak sempat untuk meng-upcycle semua barang bekas dan sampah yang ada? Kamu bisa mengirimnya ke tempat daur ulang kok! Kamu yang tak sempat mengirim pun juga bisa memanfaatkan jasa pilah dan jemput sampah dari Personal Waste Management Waste4Change.
Tapi ingat ya, untuk memisahkan sampah berdasarkan jenisnya! Pisahkan berdasarkan bahan-bahannya, sehingga pihak pendaur ulang pun akan lebih cepat memproses. Serta pastikan bahwa hanya sampah anorganik saja, tanpa sampah organik ataupun sampah B3.
Sekarang Kamu sudah paham apa itu Recycle, apa perbedaannya dengan Upcycle dan bagaimana cara melakukannya dari rumah Kamu sendiri. Yuk, mulai lakukan perubahan dari hal-hal sederhana untuk menyelamatkan bumi kita. Tak ada yang sulit, karena semua akan menjadi semakin mudah seiring kita terbiasa olehnya. Semoga bermanfaat!