“Cuaca panas banget ya!” Beberapa kali kita kerap berujar demikian belakangan tapi disore hari tiba-tiba hujan! Tanpa kita sadari kita sudah merasakan dampak perubahan Iklim. Sebagai contoh penduduk India menjadi saksi atas suhu harian yang mencapai 50 derajat celcius pada tahun 2015-2016. Bisa Kamu bayangkan betapa menyiksanya itu? Kita dengan suhu 38 derajat saja sudah mengeluh hingga pusing kepala. Seandainya pun kita menutup mata dan telinga, kenyataan dari perubahan iklim tetap akan kita rasakan sendiri. Karena semakin banyak fakta yang muncul tentang kondisi bumi yang semakin memburuk dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan para ahli pun memprediksi bahwa kita akan mengalami beberapa perubahan signifikan dalam 30 tahun ke depan!
Temperatur Naik Signifikan
Dampak perubahan iklim yang diprediksi akan semakin terasa kedepannya adalah temperatur. Para ahli memperkirakan bahwa bumi akan terus mengalami peningkatan temperatur dalam beberapa tahun ke depan. Kabar buruknya, hal itu akan semakin terasa pada daerah-daerah tropis seperti Indonesia.
Beberapa kota di Indonesia diprediksi akan mengalami kenaikan, seperti Bogor 2,6 derajat, Surabaya 1,4 derajat, Bandung 1,8 derajat Celcius pada tahun 2050. Bahkan Jakarta diprediksi bisa mencapai angka 3,1 derajat Celcius! Seakan angka yang kecil memang, tapi untuk konteks cuaca, kenaikan 1 derajat saja bisa membawa banyak perubahan signifikan, seperti kekeringan parah lebih lama dan curah hujan tinggi yang menyebabkan banjir besar.
Krisis Air
Kita mungkin sering mendengar istilah ini, tapi faktanya itu sama sekali bukan hal yang remeh. Perubahan iklim dan pemanasan global bisa berdampak serius untuk negara-negara tropis seperti Indonesia. Kita akan semakin sering mengalami cuaca ekstrim, seperti hujan yang disertai badai dan musim kemarau yang dibarengi kekeringan panjang.
Apa dampaknya jika kekeringan? Pastinya kita akan sulit dapat air bersih untuk mandi dan mencuci. Diperparah dengan kondisi perairan yang semakin tercemar oleh limbah domestik dan industri. Membuat air sungai menjadi hampir tidak mungkin untuk diolah kembali menjadi air bersih, meskipun menggunakan sistem Instalasi Pengolahan Air.
Krisis Pangan
Dampak berikutnya dari kekeringan adalah krisis pangan. Bahan makanan pokok menjadi semakin mahal karena semakin banyak kasus gagal panen. Petani juga semakin sulit mengelola lahannya karena musim dan cuaca yang semakin sulit untuk diprediksi. Kita bisa bayangkan rasanya saat harga barang-barang terus naik, yang akhirnya berdampak secara sistemik pada aktivitas sehari-hari maupun bisnis yang kita jalankan. Itu pasti akan memicu stres!
Peningkatan Masalah Kesehatan
Dampak perubahan iklim yang juga tak bisa kita remehkan lagi adalah potensinya dalam membahayakan kesehatan kita. Seperti penelitian oleh The Lancet Medical Journal yang menyatakan bahwa polusi udara dari emisi karbon dengan kondisi cuaca yang semakin ekstrim bisa menjadi bencana untuk kesehatan manusia. Jika tidak ada upaya signifikan dari kita, maka semua kondisi ini akan mewariskan berbagai penyakit serius untuk beberapa tahun berikutnya.
Pada tahun 2016 menurut WHO, masalah polusi dan dampak dari aktivitas rumah tangga menyebabkan hingga 7 juta kasus kematian, terutama untuk kalangan ekonomi menengah ke bawah. Terutama anak-anak yang kondisinya masih sangat rentan dengan adanya perubahan iklim, mudah sakit saat terpapar oleh polutan.
Meskipun kita bisa memilih untuk mengabaikan setiap kampanye Pemanasan Global, tapi kita tidak bisa lari dari kenyataan semua dampak perubahan iklim tersebut. Kita tidak bisa lari dari kenyataan cuaca yang semakin panas dan polusi yang semakin mengganggu. Satu hal juga yang pasti terjadi, bahwa kondisi pasti akan semakin memburuk jika kita memilih diam saja. Karenanya meski kecil, tapi setiap aksi kita berarti untuk bumi yang lebih baik!