Skip to content
SustainationSustaination
  • About
    • Our Story
    • Our Services
    • Our Campaign
  • Blog
  • Collaborations
  • Contact
  • Rp 0
    • No products in the cart.

      Return to shop

  • Cart

    No products in the cart.

    Return to shop

  • Shop All
    • New Arrival
    • SustainGoods
  • ON SALE!
  • Special Hampers
    • Hampers Lebaran 2025
    • Travel Kit Hampers
    • Perfect Gifts
  • Health & Beauty
    • Bath & Shower
    • Body Care
    • Dental Care
    • Essential Oil & Blend
    • Feminine Hygiene
    • Face Care
    • Hair Care
    • Health Care
  • Home & Living
    • Bathroom
    • Composting
    • Gardening
    • Kitchen
    • Laundry & Cleaning
  • Mom & Baby
    • Baby Care
    • Cloth Diaper
    • Feeding
    • New Mom
  • Food
    • Cookies
    • Drinks
    • Snacks
    • Spices & Herbs
  • On The Go
    • Travel
    • Bags
    • Eating & Drinking
    • Grocery Shopping
  • Books & Games
    • Books
    • Games
    • Stationary
  • Zero Waste Kits
    • Straws & Cutleries
    • TwnsEco
  1. Home
  2. Blog
  3. /
  4. Knowledge

Knowledge

Perusahaan Bebas Limbah dan Ramah Lingkungan? Ada Kok!

Ketika kita mendengar kata perusahaan atau industri, mungkin terbayang pabrik-pabrik atau kantor yang menghasilkan banyak sampah dan limbah tiap harinya. Dimana semakin besar perusahaan atau pabrik, biasanya semakin banyak pula hasil buangannya. Tapi ternyata tidak semua seperti itu, lho! Ada perusahaan bebas limbah yang benar-benar sedikit menghasilkan limbah. Kok bisa begitu ya? Simak selengkapnya di bawah ini!

Sampah, Apakah benar-benar Ada?

Mungkin judul ini akan terbaca sedikit lucu, karena sepertinya hampir semua akan menjawab “Ada”. Karena faktanya kita bisa menemukan sampah dengan mudah di lingkungan rumah, kantor dan publik. Ada yang dimasukkan ke dalam tempat sampah, ada yang berserakan di sembarang tempat, pun ada yang menggunung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Tapi tahukah Anda bahwa sebenarnya hanya sedikit saja diantaranya adalah sampah yang benar-benar “sampah”?

Kapas Sekali Pakai: Ancaman Lingkungan dari Limbah Pecinta Skincare!

Kapas tentu bukan hal asing lagi, sebagai salah satu bahan baku pakaian, kegunaan kapas lainnya adalah untuk menjadi kapas yang kita gunakan pada wajah, terutama untuk orang-orang yang terbiasa dengan rutinitas perawatan kulit. Kapas sekali pakai salah satu alat bantu yang umum digunakan dalam penggunaan produk cair, seperti pembersih wajah dan toner. Tapi tahukah Kamu kalau kapas adalah salah satu ancaman bagi lingkungan?

Sampah Indonesia, Masih Peringkat Dua di Dunia!

Memenangkan kompetisi diantara negara-negara di dunia, menjadi sebuah kebanggaan tersendiri. Tapi jika kompetisi itu adalah produksi sampah? Menjadi negara dengan jumlah produksi terbanyak dibandingkan negara-negara lainnya, apakah masih terdengar membanggakan? Faktanya, produksi sampah indonesia menduduki peringkat kedua di dunia. Hingga para ahli memprediksi bahwa tahun 2025, kita bisa mencapai angka sepuluh kali lipatnya jika tidak ada upaya untuk memperbaiki.

Pengertian Sampah Rumah Tangga dan Aneka Manfaat Dibaliknya!

Untuk lebih mudah memahaminya, kamu bisa berangkat dari realitas yang paling dekat dulu. Yakni tempat sampah di dapur rumah kamu atau tong sampah di depan rumah kamu. Apa saja isi tempat sampah itu? Adakah sisa makanan seperti sisa sayur, kulit buah, bungkus sabun, plastik sisa bungkus makanan, kaleng-kaleng minuman? Ya, semua itu adalah sampah rumah tangga.

Sampah Anorganik, Organik, dan B3? Yuk Pilah Sampah Rumah Tangga!

Sampah rumah tangga, bukankah hal itu sudah sangat familiar dengan kehidupan kita? Pernahkah kamu bertanya tentang apa sebenarnya pengertian sampah rumah tangga? Lalu apa bedanya dengan sampah-sampah yang lain? Nah, untuk memudahkan pemahaman kamu, kita bahas secara lebih detail tentang jenis-jenis sampah rumah tangga, simak lebih lengkapnya dalam ulasan di bawah ini! Termasuk tentang beragam jenisnya.

4 Cara Memanfaatkan Sampah Organik di Rumah

Mungkin sering Kamu mendengar kampanye untuk mengurangi sampah plastik. Tapi tahukah bahwa sebenarnya tumpukan sampah di TPA justru didominasi oleh sampah organik? Iya, sampah organik yang seharusnya bisa terurai secara alami, namun justru menjadi ancaman dan sulit terurai karena menumpuk dan tercampur bersama sampah anorganik. Ironisnya, sebagian besar adalah sampah sisa makanan, yang sebenarnya masih bagus dan segar serta bisa diolah kembali. Bahkan juga bisa dikonsumsi lagi!

Hari Peduli Sampah Nasional, Mengenang Tragedi TPA Leuwigajah

Peristiwa mengerikan itu menjadi salah satu tragedi yang sangat melekat, sebagai salah satu bukti bahwa sampah bisa sangat mengancam hidup kita. Sebanyak 157 orang meninggal, tertimbun oleh gunungan sampah TPA Leuwigajah yang longsor, meratakan pemukiman di Kampung Cilimus dan Kampung Pojok. Tragedi yang pada akhirnya dikenang dengan Hari Peduli Sampah Nasional. Setelah hampir 16 tahun berlalu, kita akan memperingati kembali Hari Peduli Sampah Nasional, apakah ada perbedaan?

Bahaya Sampah Organik, Ancaman Besar Bagi Bumi Kita!

Permasalahan lingkungan bukan semata tentang “sampah yang sulit terurai” seperti styrofoam dan plastik. Timbunan aneka sampah organik yang bisa terurai pun juga merupakan sebuah ancaman besar jika dibiarkan begitu saja. Tragedi di Leuwigajah hanya salah satunya dan sangat berpotensi untuk terjadi kembali di TPA manapun. Bagaimana bisa sampah organik menjadi begitu berbahaya? Penjelasan lebih lengkapnya di bawah ini!

  • <
  • 1
  • …
  • 5
  • 6
  • 7
  • 8
  • 9
  • …
  • 14
  • >
Klaim Organik, Vegan, dan Natural, Apa Bedanya?

Ketika mulai beralih ke produk perawatan kulit yang sustainable, kamu tentu akan bersinggungan dengan berbagai klaim produk misalnya natural, organik, vegan, atau cruelty free. Memang, kalau dari segi packaging saja, mungkin mudah bagi kita untuk tahu apakah produknya sustainable atau tidak. Tapi kalau dari bahan dan formulasinya? Terlebih dengan berbagai klaim yang ada sekarang ini, tidak sedikit yang kemudian menjadi bingung.

Mengapa Beralih ke Sustainable Beauty?

Jika melihat keseluruhan proses dari hulu ke hilir, dampak sebuah produk tentu bukan hanya dari bahan yang dikandungnya, tetapi juga dari proses pengemasan hingga pengiriman untuk sampai ke tangan kita sebagai konsumen. Dari sinilah kemudian Sustaination menghadir alternatif lain untuk menjembatani keduanya melalui proyek #bluebeauty. Terus, kenapa kita perlu beralih ke sustainable beauty? Sebelum menjawab pertanyaan ini, yuk kita kenali dan bedah beragam sisi produk perawatan kulit dan kecantikan konvensional vs sustainable!

6 Tips Mengurangi Emisi Karbon dalam Aktivitasmu

Hampir semua aktivitas kita sehari-hari menghasilkan jejak karbon. Apakah lalu kita harus berhenti melakukan itu? erubahan gaya hidup minim dampak bukan bertujuan untuk menghasilkan nol karbon, melainkan mencari alternatif cara hidup yang menghasilkan karbon lebih sedikit. Dengan begitu, kamu bisa hidup dengan lebih sadar, karena setiap pilihan aktivitas pasti dipertimbangkan dengan baik. Kali ini Sustaination punya beberapa ide untuk meminimalisasi jejak karbonmu dalam kehidupan sehari-hari. Coba kita simak, yuk!

Tips: Mengurangi Emisi Karbon dari Makanan

Mengurangi emisi karbon dari makanan? apa maksudnya? Di balik lezatnya sepiring makanan kita, tentunya ada proses penanaman – produksi – pengolahan – distribusi – konsumsi dan pada akhirnya berujung pada pengolahan sisa organik. Keseluruhan rantai proses dari mulai produksi hingga makanan sampai ke piring kita dan pengolahan limbah organik ini memiliki dampak terhadap lingkungan. Lalu, bagaimana cara kita untuk menentukan makanan kita supaya tetap rendah emisi karbon dan ramah lingkungan

Produksi Jejak Karbon dalam Makanan

Di balik lezatnya sepiring makanan kita, tentunya ada proses penanaman - produksi - pengolahan - distribusi - konsumsi dan pada akhirnya berujung pada pengolahan sisa organik. Keseluruhan rantai proses menghasilkan jejak karbon yang cukup besar dan memiliki dampak terhadap lingkungan. Dampak yang ditimbulkan dari keseluruhan sistem rantai makanan ini dapat mempengaruhi pemanasan global dan keadaan bumi kita lho! Yuk, belajar bagaimana pilihan makanan dan diet kita akan menentukan nasib bumi!

Sisi Gelap Air Minum Dalam Kemasan dan Botol Plastik

Salah satu barang yang sering kali dianggap 'enteng' adalah air minum. Untuk menjaga tubuh kita cukup dengan cair, manusia dewasa setidaknya membutuhkan 2 liter air minum setiap harinya. Sayangnya, untuk memenuhi kebutuhan air minum harian ini, sering kali kita sangat bergantung pada air minum dalam kemasan yang banyak dijual di supermarket, minimarket dan warung terdekat, simply karena praktis, ga ribet, bersih, dan terkesan 'murah'.

Dampak Hidup Praktis dengan Plastik

Normalnya, sebagian besar orang akan berpikir demikian. Plastik telah memberikan kehidupan yang sangat praktis. Terutama untuk kita yang selalu beraktivitas diluar rumah sepanjang hari. Sangat sedikit yang sadar bahwa banyak dampak plastik dibalik itu semua. Tapi, yang perlu kita pikirkan ulang sebenarnya adalah berapa harga yang harus dibayar dari kepraktisan hidup yang diberikan oleh plastik? dan apakah benar membawa tas dan botol minum sendiri lebih ribet daripada menggunakan plastik sekali pakai?

Apa itu Sustainable Living ?

Halo semua! Sebelumnya kami mau mengucapkan terima kasih untuk dukungan dan antusiasmenya selama satu tahun ini untuk Sustaination! Perjalanan menjalani dan membagikan perubahan cara Sustainable Living tentu bukan hal yang umum dilakukan, tetapi dukungan teman-teman semua selama ini membuatnya menjadi masuk akal serta menyenangkan. Maka untuk kami, cara hidup berkelanjutan dapat dimulai dengan mengubah diri sendiri. Berikutnya mungkin mengubah rumah sendiri. Start small, and start from within.

Apa itu Jejak Karbon?

Dua puluh tahun belakangan ini, istilah emisi karbon seringkali terdengar. Bersama dengan emisi karbon, muncul istilah-istilah asing lainnya seperti efek rumah kaca, krisis iklim dan jejak karbon. Hari ini, kita menjadi generasi yang hidup di tengah bergulirnya krisis iklim - peningkatan suhu bumi, perubahan pola musim dan cuaca, dan kekeringan berkepanjangan. Masa depan yang dulu diceritakan sekarang sudah jadi kenyataan, bukan tidak mungkin hilangnya peradaban disebabkan oleh perilaku dan ketidakpedulian kita sendiri.

  • <
  • 1
  • …
  • 5
  • 6
  • 7
  • 8
  • 9
  • >
about us
  • Our Story
  • Our Services
  • Our Campaign
  • Career
information
  • Privacy Policy
  • Organicup Guarantee
  • Terms & Conditions
  • FAQ
support
  • Track Your Order
  • How to Shop
  • Collaborations
  • Returns & Cancellations
stay in touch
  • Instagram
  • Youtube
  • Linkedin
  • Facebook
SIGNUP FOR NEWSLETTER

Sign up to receive #SustaiNews every Monday - only good news - about our Mother Earth and be the first one to get any special offer from us!


    I agree to the Terms and Conditions

    Copyright 2025 © Sustaination
    • Shop All
      • New Arrival
      • SustainGoods
    • ON SALE!
    • Special Hampers
      • Hampers Lebaran 2025
      • Travel Kit Hampers
      • Perfect Gifts
    • Health & Beauty
      • Face Care
      • Hair Care
      • Bath & Shower
      • Body Care
      • Dental Care
      • Essential Oil & Blend
      • Feminine Hygiene
      • Health Care
    • Home & Living
      • Bathroom
      • Composting
      • Gardening
      • Kitchen
      • Laundry & Cleaning
    • Mom & Baby
      • Baby Care
      • Cloth Diaper
      • Feeding
      • New Mom
    • Food
      • Cookies
      • Drinks
      • Snacks
      • Spices & Herbs
    • On The Go
      • Travel
      • Bags
      • Eating & Drinking
      • Grocery Shopping
    • Books & Games
      • Books
      • Games
      • Stationary
    • Zero Waste Kits
      • Straws & Cutleries
      • TwnsEco
    • Login
    • Newsletter

    Login

    Lost your password?

    Register