Bank DBS Indonesia Ajak Masyarakat Dukung Ketahanan Pangan Indonesia

Indonesia, 18 Mar 2024 – Bank DBS Indonesia melanjutkan komitmen untuk membangun ketahanan pangan yang berkelanjutan dengan meluncurkan kampanye “Food Rescue Warrior”. Program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, tetapi juga membangun kolaborasi dengan para pelaku industri hotel, restoran, dan kafe (horeca) dalam mengatasi permasalahan surplus makanan yang menyebabkan sampah makanan. 

Data oleh United Nations Environment Programme (UNEP) tahun 2020 mencatat Indonesia pada peringkat keempat untuk tingkat sampah makanan tertinggi di dunia dengan 20,94 juta metrik ton. Tidak hanya itu, data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada tahun 2023 menunjukkan bahwa sampah sisa makanan menjadi komposisi sampah terbesar yaitu 41,6 persen. Tentunya permasalahan ini perlu disikapi secara serius.

Guna memahami perspektif masyarakat terhadap isu ini, Bank DBS Indonesia melakukan survei kepada 3.055 responden yang tersebar di seluruh Indonesia. Berikut adalah beberapa insights yang dapat disimpulkan:

  • Sekitar 84 persen responden menyatakan khawatir terhadap isu sampah makanan di Indonesia.
  • Menariknya, jika dibandingkan berdasarkan generasi, Gen Z memiliki tingkat kepedulian yang lebih tinggi (86 persen) dibanding millennial (82 persen). Hal ini memperlihatkan bahwa generasi muda semakin peduli terhadap keberlanjutan dan memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap isu sosial dan lingkungan.
  • Temuan menarik lainnya dari survei ini adalah kesediaan responden untuk mendukung brand yang memiliki program untuk mengurangi sampah makanan. Sekitar 80 persen responden menyatakan akan merekomendasikan program seperti ini ke kerabatnya.
  • Lebih dari itu, 63 persen responden akan menggunakan produk atau jasa dari sebuah brand ketika mereka memiliki program keberlanjutan.
  • Sekitar dari 22 persen responden mengaku akan tetap membeli produk dari brand tersebut walaupun ada kenaikan harga.

Pusat perniagaan termasuk industri food and beverage (F&B) seperti hotel, restoran, dan kafe berkontribusi sekitar 17,8 persen pada sampah di Indonesia, setelah sampah rumah tangga sebesar 38,8 persen dan pasar tradisional 20,6 persen berdasarkan data oleh SIPSN KLHK tahun 2023. Hal ini menunjukkan perlunya penanganan sampah makanan dan ketahanan pangan yang berkelanjutan bagi para pelaku F&B.

Menanggapi hal tersebut, Bank DBS Indonesia meluncurkan kampanye #MakanTanpaSisa pada tahun 2020 untuk mendukung visi Towards Zero Food Waste. Sejak kampanye ini diluncurkan telah menghasilkan dampak makanan (makanan yang berhasil diselamatkan dari Tempat Pembuangan Akhir/TPA) sebanyak lebih dari 650 ribu  kilogram. Untuk meningkatkan jangkauan dan dampak kampanye ini pada masyarakat, pada tahun 2024, Bank DBS Indonesia dan DBS Foundation berkolaborasi untuk meluncurkan program Food Rescue Warrior.

Program Food Rescue Warrior bekerja sama dengan FoodCycle Indonesia, sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang berfokus pada penyelamatan makanan dan manajemen sampah makanan, serta Jangjo, sebuah startup yang juga menitikberatkan upayanya pada manajemen sampah makanan. Untuk memudahkan pelanggan mendukung bisnis yang mengelola limbah makanannya secara bertanggung jawab, mitra-mitra yang berpartisipasi akan tercantum di direktori online restoran dan hotel di https://go.dbs.com/id-tzfw

  • Jangjo menangani sampah makanan dari restoran, kafe, dan mal di Jakarta seperti Ashta, Pantai Indah Kapuk Avenue, Mall of Indonesia, fX Sudirman, Plaza Indonesia, dan SCBD Kemudian, sampah tersebut diolah menggunakan teknologi biokonversi larva Black Soldier Fly (BSF). Proses ini menghasilkan larva kering yang dapat digunakan di peternakan dan kompos yang dapat digunakan di perkebunan. Sepanjang tahun 2023, program pengolahan sampah makanan No Food Left Behind oleh Bank DBS Indonesia dan Jangjo telah melibatkan 83 tenant restoran.
  • Pada tahun 2024, lebih dari 24 mitra bergabung dengan program baru Food Rescue Warrior, yang sebagian besar melanjutkan program tahun sebelumnya, seperti fX Sudirman. Beberapa tenant baru pun turut bergabung seperti Kopitagram dan SCBD Park, sebuah kawasan yang sangat mendukung inisiatif keberlanjutan.

Bersamaan dengan kampanye Food Rescue Warrior, Bank DBS Indonesia juga bekerja sama dengan Sustaination untuk mengadakan kampanye secara online guna menyebarluaskan gerakan positif ini dan meningkatkan kesadaran masyarakat. Kampanye tersebut dilakukan dengan unggahan di akun Instagram @Sustaination. Dengan dukungan Bank DBS Indonesia, Sustaination mengadakan GiveAway dengan berhadiah total 3 juta rupiah dalam bentuk voucher Sustaination sebagai bentuk dukungan untuk program yang berupaya mengurangi sampah makanan dan mendukung ketahanan pangan.  Melalui GiveAway Sustaination X DBS Indonesia, Sustaination dan Bank DBS Indonesia berharap agar masyarakat bisa lebih berkesadaran terhadap lingkungan, khususnya pengolahan terhadap sampah makanan baik dari level individu maupun entitas yang lebih besar. 

Gambar: Instagram Post GiveAway DBS X Sustaination dalam rangka kampanye Food Rescue Warrior

Bank DBS Indonesia berkomitmen untuk menciptakan dampak positif, sejalan dengan salah satu pilar keberlanjutannya, yakni Impact Beyond Banking. Fokus pilar ini adalah bagaimana bank dapat memberikan dampak positif terhadap lingkungan dan komunitas sekitar. Seluruh upaya ini dilakukan dalam visi Bank DBS Indonesia untuk menjadi “Best Bank for a Better World”. Sustaination juga percaya bahwa hal kecil akan tetap berdampak, sehingga, kolektivitas terus dibutuhkan agar dampak baik yang dihasilkan untuk Bumi bisa semakin besar. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *