Pernahkah terbesit rasa ingin tahu kandungan bahan apa saja yang ada dalam skincare kita? Dengan semakin maraknya peluncuran produk skincare baru yang diklain natural dan ramah lingkungan, kamu sebaiknya dapat berhati-hati dan lebih selektif loh! Sebagian besar produk skin care tersebut ternyata masih menggunakan perasan inti kelapa sawit sebagai bahan utamanya.. Sayangnya, penggunanan sawit merusak hutan Indonesia dari tahun ke tahun. Akankah kita tetap mengonsumsi skincare olahan kelapa sawit bila harga dari kecantikan kulit adalah kerusakan hutan?
Ya, di satu sisi, bahan kelapa sawit dalam skincare mampu memberikan nutrisi dan kelembapan pada kulit, namun penelitian lain mengungkap bahwa kelapa sawit merusak skinbarier kulit dan menjadi penyebab masalah jerawat. Menurut skinutritious.com, bahan olahan kelapa sawit mampu menyumbat pori-pori kulit sehingga memicu terjadinya jerawat. Kita biasa menamakannya sebagai bahan yang bersifat comedogenic. Untuk kita yang memiliki kulit berminyak, bahan comedogenic akan memicu pertumbuhan jerawat yang lebih banyak. Oleh karena itu kita perlu mewaspadai kosmetik yang mengandung kelapa sawit.
Produk olahan kelapa sawit dalam komposisi skincare biasanya diakhiri –ate, seperti beberapa nama berikut ini: Stearic Acid, Glyceryl Stearate, Palmate, Palmitate, Palmolein, Elaeis Guineensis, Palmitic Acid, Sodium Kernelate, Sodium Palm Kernelate, Ethylhexyl palmitate, Isopropyl palmitate.Dilansir dari betahita.id, selain menjadi sebab jerawat, produksi kelapa sawit merusak 43% hutan di Indonesia yang angkanya terus bertambah dari tahun ke tahun.
Penyebab Kerusakan Hutan Indonesia
Dilansir dari betahita.id, selain menjadi sebab jerawat, produksi kelapa sawit merusak 43% hutan di Indonesia yang angkanya terus bertambah dari tahun ke tahun.
Perkebunan kelapa sawit merusak hutan dengan pembukaan lahan baru yang semakin luas. Hutan kalimantan kini semakin habis, karena telah berganti menjadi tambang batu bara dan perkebunan sawit. Luasan hutan yang berkurang membawa serta dampak negatif lainnya. Fauna endemik menjadi punah karena habitatnya direnggut, kesuburan tanah berkurang dari tahun ke tahun, bencana alam banjir dan longsor yang semakin sering terjadi, kekeringan dimana-mana hingga yang berdampak paling luas adalah berkurangnya paru-paru dunia. Kelapa sawit merusak keseimbangan ekosistem yang sudah ada. Hilangnya hutan akan mengurangi produksi oksigen di udara dan berkontribusi penuh dalam peningkatan emisi gas rumah kaca.
Permasalahan kelapa sawit yang terus menggerus lahan hutan memang di luar kendali kita, solusinya kamu dapat memilih skincare tanpa kandungan bahan yang berpotensi merusak alam, sebab penggunana skincare bebas kelapa sawit ada dipilihan kita. Kamu bisa memulai dari rangkaian skincare dari Nusantics, Yagi Naturals, Aquila Herbs, Cahaya Naturals, dan masih banyak lagi koleksi bebas kelapa sawit yang ada di Sustaination.
-
Cahaya Naturals Face Cleanser 60mL – Pencuci Muka GelRp 89.000
-
Kapas Kain Pakai Ulang Dua Sisi (Isi 5)- Reusable Cotton PadsRp 17.900 – Rp 95.000
Bila tidak bisa menghilangkan sepenuhnya, paling tidak kita masih dapat memilih untuk meminimalisirnya. Dengan demikian kita ikut berkontribusi mencegah kerusakan hutan. Jadi, yuk mulai beralih ke skincare alami!