Cara Membuang Masker Medis Sekali Pakai

Wabah virus COVID19 telah mulai menyerang dunia sejak bulan Februari lalu. Wabah virus COVID19 ini dimulai dari sebuah kota di China, tepatnya di kota Wuhan. Salah satu dampak dari serangan virus COVID19 ini adalah gunungan sampah medis. Di China sendiri, menghasilkan gunungan sampah medis setelah wabah virus COVID19. Lebih dari 20 kota di Cina kualahan mengolah sampah medis, misalnya seperti kota Wuhan. Kota Wuhan biasa menghasilkan sampah medis sebesar 50 ton per hari, saat wabah virus COVID19 menyerang, kota ini menghasilkan sampah medis sebanyak 4 kali lipat atau mencapai 200 ton per hari!

Sampah medis ini termasuk sampah masker medis sekali pakai lho! Dicuplik dari sebuah artikel greeners.co, Guru Besar Bidang Pengelolaan Udara dan Limbah, Institut Teknologi Bandung, Profesor Enri Damanhuri mengatakan “Dalam kondisi darurat saat ini, sampah masker, terutama dari mereka yang dipantau, apalagi yang positif terkena Covid-19, harusnya masuk sampah infeksius (sampah medis) dan diperlakukan khusus, dikumpulkan secara tertib dan dimusnahkan melalui insinerasi”

cara membuang masker
Medical mask. Source: dw.com

Jadi, siapa ya yang perlu menggunakan masker medis ini?

Mengingat limbah masker medis sekali pakai ini termasuk ke dalam limbah medis, yang mana proses pembuangannya memerlukan perlakuan khusus, ditambah lagi masker medis sekali pakai kini semakin langka lho! Sebaiknya hanya kelompok orang tertentu yang benar-benar membutuhkan yang kami rekomendasikan untuk menggunakan masker medis sekali pakai ini.

  1. Tenaga medis dan pekerja rumah sakit: tenaga medis wajib menggunakan masker medis sekali pakai ini karena kelompok ini perlu berinteraksi secara langsung dengan pasien yang positif ataupun yang diduga terinfeksi virus COVID19. Masker medis sekali pakai ini menjadi wajib untuk melindungi diri para tenaga medis yang sedang bertugas
  2. Orang yang diduga atau positif virus COVID19, atau yang sedang menderita penyakit pernafasan yang menular

Bagaimana dengan orang yang sehat?

Bagi kita yang sehat dan tidak perlu berhadapan dengan penderita (atau diduga menderita) virus COVID19, kita cukup menggunakan masker kain pakai ulang saja.

Sebuah penelitian dari Universitas Cambridge melakukan tes keefektifan beberapa bahan kain untuk menangkal virus. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa masker kain berbahan katun dinilai cukup efektif untuk menangkal virus hingga 74% bagi kita yang masih sehat!

cara membuang masker
Berbagai macam bahan kain yang efektif menangkal virus. Source: smartairfilters.com

Tingkat efektivitas masker kain pakai ulang akan meningkat seiring dengan semakin banyak lapisan kain yang digunakan. Tingkat efektivitas masker kain katun dalam menangkal virus dapat meningkat sejauh 2-14% jika berlapis 2. Selipan filter ataupun tisu dapur dapat juga membantu meningkatkan efektivitas masker kain untuk menangkal virus dan bakteri.

Masker kain juga jauh lebih murah dan hemat karena dapat dicuci dan digunakan ulang lho! Kami rekomendasikan untuk setiap orang, setidaknya memiliki 2 buah masker pribadi untuk bergantian karena idealnya, masker kain wajib dicuci setelah dipakai keluar.

Lalu, Bagaimana cara membuang masker sekali pakai?

Untuk kamu yang perlu menggunakan masker medis sekali pakai karena satu dan lain hal, pastikan kamu membuang limbah masker medis sekali pakai dengan cara yang benar ya!

Berikut panduan membuang masker medis sekali pakai:

  1. Cuci tangan
  2. Lepaskan masker dan pegang bagian karet / tali / pengait telinga
  3. Semprotkan cairan disinfektan kearah masker
  4. Lipat masker dengan bagian menyentuh hidung dan mulut menghadap dalam
  5. Gunting masker (untuk menghindari digunakan dan dijual kembali)
  6. Bungkus dengan kertas atau tisu
  7. Masukkan kedalam kantong plastik bekas atau botol plastik bekas
  8. Tutup rapat dan berikan catatan sampah medis
  9. Cuci tangan
cara membuang masker
Cara membuang masker medis sekali pakai

Semoga informasi ini bermanfaat untuk kita semua ya! Sehat-sehat terus ya teman-teman 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *